Selain kanker payudara, jenis kanker lainnya yang bikin gentar kaum hawa adalah kanker ovarium dan kanker serviks. Namun ternyata masih banyak yang mengira bahwa kanker serviks dan kanker ovarium itu sama, karena sama-sama dianggap kanker organ reproduksi. Padahal, keduanya berbeda!
Selain kanker payudara, dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter menyebut kanker serviks dan kanker ovarium merupakan jenis kanker yang sering diderita oleh wanita di Indonesia. Namun sayangnya, meski sudah merenggut banyak nyawa, pengetahuan akan dua jenis kanker ini masih belum tersebar dengan baik, bahkan tak sedikit yang mengira keduanya sama. Nah, agar tidak ada lagi kebingungan soal kanker serviks dan kanker ovarium, simaklah penjelasan di bawah ini.
Sekilas tentang kanker serviks
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada area leher rahim, yakni bagian rahim yang menghubungkan rahim bagian atas dengan vagina. Kanker ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV). Wanita yang terserang kanker serviks biasanya berusia 50 tahun ke atas. Namun, bukan berarti wanita yang masih dalam rentang usia 30-an tidak bisa terkena keganasan ini.
Gejala yang ditimbulkan oleh kanker serviks antara lain perdarahan abnormal atau flek darah dari vagina.
“Perdarahan abnormal ini biasanya terjadi setelah berhubungan seksual,” kata dr. Anita.
Sebenarnya, untuk menjadi sebuah kanker serviks dibutuhkan waktu sampai belasan tahun alias memiliki masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) yang lama. Sehingga, kanker ini dapat dicegah keganasannya.
Pemeriksaan sitologi (sel) untuk mendeteksi dini kanker serviks juga sudah tersedia dan terapi lesi preinvasif (bibit keganasan) sudah efektif.
“Bahkan, sudah ada vaksin HPV yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tahun 2006 dan sudah dinyatakan aman untuk wanita berusia 9-26 tahun,” ungkapnya.